Jumat, 19 November 2010

Cara Mengganti Theme pada Widows 7

1. Klik kanan pada desktop hingga muncul kotak seperti gambar dibawah








2. Klik personalize yang terdapat dalam kotak hingga muncul kotak seperti gambar dibawah









3. Lalu klik salah satu theme yang ada


Senin, 16 Agustus 2010

Syekh Zayed, Masjid Terbesar Ketiga di Dunia

Masjid Syekh Zayed yang berdiri megah di Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab (UEA), tercatat sebagai masjid terbesar ketiga di dunia setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Masjid yang secara resmi dibuka pada Ramadhan 2007 itu mampu meraih sejumlah rekor dunia.

Nama masjid itu diambil dari pendiri dan presiden pertama Uni Emirat Arab (UEA), Syekh Zayed bin Sultan al-Nahyan, yang juga dimakamkan di sekitar masjid. Masjid Syekh Zayed berlokasi di antara dua jembatan, yakni Mussafah dan Maqta. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid itu juga menjadi tempat wisata religi.

"Masjid ini adalah masjid terbesar ketiga di dunia setelah Masjidil Haram,'' tutur Deputi Kepala Proyek, Khawla al-Suleimani. Awalnya, masjid itu terlarang untuk dikunjungi non-Muslim. Namun, sejak Maret 2008, otoritas kepariwisataan Abu Dhabi membolehkan non-Muslim mengunjungi Masjid Syekh Zayed guna mempromosikan kebudayaan dan pemahaman keagamaan.

Pengunjung non-Muslim dilarang untuk menyentuh Alquran dan wanita harus menggunakan penutup kepala. Masjid Syekh Zayed meraih sejumlah rekor dunia, salah satunya, permadani yang dipasang di masjid itu tercatat sebagai permadani terbesar di dunia.

Permadani itu secara khusus didatangkan dari Iran dan didesain khusus oleh seniman negeri para mullah terkemuka, Ali Khaliqi. Luas permadani yang dipasang di masjid itu mencapai 5.627 meter persegi dan beratnya mencapai 47 ton-35 ton wol dan 12 ton kapas.

Tak cuma itu, masjid ini juga dilengkapi dengan kandil (lampu) terbesar di dunia. Masjid Syekh Zayed dihiasi tujuh lampu berlapis emas dan tembaga yang terbuat dari kristal Swarovsky. Ketujuh lampu itu secara khusus didatangkan dari Jerman. Kandil terbesar berdiameter 10 meter dan tinggi 15 meter.Luas masjid itu mampu menampung 40 ribu jamaah. Kapasitas ruangan shalat utama mencapai 9.000 jamaah, sedangkan dua ruangan lainnya di sebelah ruang utama, masing-masing berkapasitas 1.500 jamaah, khusus untuk Muslimah.

Masjid ini makin megah karena diapit empat menara setinggi 115 meter di empat sudut. Jumlah kubah yang menambah keindahan Masjid Syekh Zayed mencapai 57 buah, menaungi halaman dalam dan gedung utama. Kubah masjid ini dihiasi marmer putih dan dekorasi interiornya juga terbuat dari marmer. Halaman masjid itu dilapisi marmer dengan desain motif bunga dan ukurannya mencapai 17 ribu meter persegi.


Masjid tersebut mulai dibangun pada 2006 dan selesai pada 2007. Pembangunan Masjid Syekh Zayed menelan biaya sebesar 8 juta dolar AS

Artikel diatas diambil dari: http://ristu-hasriandi.blogspot.com/2010/07/syekh-zayed-masjid-terbesar-ketiga-di.html
shareinvisible detector

Sabtu, 31 Juli 2010

Apa itu Pemanasan Global

"Panas banget ya hari ini!” Seringkah Anda mendengar pernyataan tersebut terlontar dari orang-orang di sekitar Anda ataupun dari diri Anda sendiri? Anda tidak salah, data-data yang ada memang menunjukkan planet bumi terus mengalami peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Selain makin panasnya cuaca di sekitar kita, Anda tentu juga menyadari makin banyaknya bencana alam dan fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak terkendali belakangan ini. Mulai dari banjir, puting beliung, semburan gas, hingga curah hujan yang tidak menentu dari tahun ke tahun. Sadarilah bahwa semua ini adalah tanda-tanda alam yang menunjukkan bahwa planet kita tercinta ini sedang mengalami proses kerusakan yang menuju pada kehancuran! Hal ini terkait langsung dengan isu global yang belakangan ini makin marak dibicarakan oleh masyarakat dunia yaitu Global Warming (Pemanasan Global). Apakah pemanasan global itu? Secara singkat pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi. Pertanyaannya adalah: mengapa suhu permukaan bumi bisa meningkat?
Penyebab Pemanasan Global
Penelitian yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Khusus untuk mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan International Panel on Climate Change (IPCC). Setiap beberapa tahun sekali, ribuan ahli dan peneliti-peneliti terbaik dunia yang tergabung dalam IPCC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan penemuan-penemuan terbaru yang berhubungan dengan pemanasan global, dan membuat kesimpulan dari laporan dan penemuan- penemuan baru yang berhasil dikumpulkan, kemudian membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut . Salah satu hal pertama yang mereka temukan adalah bahwa beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan manusialah kontributor terbesar dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh peternakan, pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, peternakan, serta pembangkit tenaga listrik.

Apa itu Gas Rumah Kaca?
Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah “gas rumah kaca”. Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Planet kita pada dasarnya membutuhkan gas-gas tesebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali karena tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari. Sebagai perbandingan, planet mars yang memiliki lapisan atmosfer tipis dan tidak memiliki efek rumah kaca memiliki temperatur rata-rata -32o Celcius.
Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer. Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbedabeda. Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari CO2. Sebagai contoh sebuah molekul metana menghasilkan efek pemanasan 23 kali dari molekul CO2. Molekul NO bahkan menghasilkan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul CO2. Gas-gas lain seperti chlorofluorocarbons (CFC) ada yang menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2. Tetapi untungnya pemakaian CFC telah dilarang di banyak negara karena CFC telah lama dituding sebagai penyebab rusaknya lapisan ozon.
Apa Penyebab Utama Pemanasan Global?
Dalam laporan PBB (FAO) yang berjudul Livestock's Long Shadow: Enviromental Issues and Options (Dirilis bulan November 2006), PBB mencatat bahwa industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). Emisi gas rumah kaca industri peternakan meliputi 9 % karbon dioksida, 37% gas metana (efek pemanasannya 72 kali lebih kuat dari CO2), 65 % nitro oksida (efek pemanasan 296 kali lebih kuat dari CO2), serta 64% amonia penyebab hujan asam. Peternakan menyita 30% dari seluruh permukaan tanah kering di Bumi dan 33% dari area tanah yang subur dijadikan ladang untuk menanam pakan ternak. Peternakan juga penyebab dari 80% penggundulan Hutan Amazon.
Sedangkan laporan yang baru saja dirilis World Watch Institutmenyatakan bahwa peternakan bertanggung jawab atas sedikitnya 51 persen dari pemanasan global.
Penulisnya, Dr. Robert Goodland, mantan penasihat utama bidang lingkungan untuk Bank Dunia, dan staf riset Bank Dunia Jeff Anhang, membuatnya berdasarkan “Bayangan Panjang Peternakan”, laporan yang diterbitkan pada tahun 2006 oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO). Mereka menghitung bidang yang sebelumnya dan memperbarui hal lainnya, termasuk siklus hidup emisi produksi ikan yang diternakkan, CO2 dari pernapasan hewan, dan koreksi perhitungan sebenarnya yang menghasilkan lebih dari dua kali lipat jumlah hewan ternak yang dilaporkan di planet ini.
Emisi metana dari hewan ternak juga berperan sebesar 72 kali lebih dalam menyerap panas di atmosfer daripada CO2. Hal ini mewakili kenaikan yang lebih akurat dari perhitungan asli FAO dengan potensi pemanasan sebesar 23 kali. Meskipun demikian, para peneliti itu memberitahu bahwa perkiraan mereka adalah minimal, dan karena itu total emisi 51 persen masih konservatif.

Artikel dan gambar diatas diambil dari : http://www.pemanasanglobal.net/

Jumat, 09 Juli 2010

Suramadu (Sedikit Info, dan Gambar)

Info tentangJembatan Suramadu/about Suramadu Bridge
Menghubungkan/connecting: Surabaya (Pulau Jawa) - Pulau Madura/Surabaya(Java Island)- Madura Island
Lokasi/location: Selat Madura, Indonesia / Madura Strait, Indonesia
Rasakan keindahan lightning Jembatan Suramadu saat malam!!!





Sumber dua gambar diatas gambar: thomaspm.wordpress.com
Selengkapnya lihat di sini